Sabtu, 03 Oktober 2020

BIOGRAFI NADIEM MAKARIM - FOUNDER GO-JEK

Biografi

Nadiem Makarim

Masa Kecil
Dari berbagai sumber yang didapat, Nadiem Makarim Pendiri Gojek lahir di Singapura, 4 Juli 1984. Ia memiliki ayah bernama Nono Anwar Makarim yang berasal dari Pekalongan yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu bernama Atika Algadrie dari Pasuruan yang bekerja di bidang non-profit.
Istri Nadiem Makarim bernama Franka Franklin, mereka menikah pada tahun 2014 yang lalu. Dari pernikahannya ini, Nadiem makarim mempunyai anak bernama Solara Franklin Makarim. Nadiem Makarim memiliki dua saudara perempuan.
Di ketahui bahwa Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura, dari Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.
Lulusan Harvard University
Dan selama setahun Nadiem Makarim mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).
Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku.
Ide Bisnis gojek
Ide bisnis transportasi GO-JEK sendiri berasal dari pemikiran Nadiem ketika ia berdiskusi dengan tukang ojek langganannya. Nadiem Makarim jarang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi, ia lebih sering menggunakan jasa ojek.
Dari perbicangannya dengan para tukang ojek, ia menemukan kenyataan bahwa hampir sebagian besar tukang ojek menghabiskan waktunya hanya menunggu pelanggan saja dan susah untuk mencari pelanggan.
Di sisi lain kemacetan Jakarta makin memburuk maka di butuhkan sebuah layanan transportasi yang cepat serta pengiriman yang cepat untuk membantu warga jakarta.
Awal Berdirinya Gojek
Kemudian pada tahun 2011, GO-JEK sebagai perusahaan resmi didirikan oleh Nadiem Makarim yang kemudian menjabat sebagai CEO GO-JEK. Awal berdiri Gojek, Nadiem mempunyai 20 driver gojek. Dan sistem yang ditawarkan yakni via telepon call center. Dimana pelanggan menghubungi langsung call center untuk mendapatkan driver terdekat.
Pada waktu itu, jumlah karyawan gojek masih sangat terbatas dan drivernya pun juga masih sangat terbatas. Namun keyakinan dari Nadiem Makarim akan perusahaannya membuat Gojek bisa bertahan hingga melaju pesat beberapa tahun berikutnya.
Suntikan Modal Dari Perusahaan Besar
Layanan Go-jek menawarkan kemudahan serta kecepatan dengan bekerja sama dengan para Tukang Ojek di bawah nauangan perusahaan GO-JEK.
Layanan Go-jek Nadiem Makarim menawarkan jasa pengantaran barang dan makanan, transportasi, serta jasa belanja. GO-JEK semakin berkembang setelah pada tahun 2014 mendapat suntikan dana dari perusahaan investasi asal singapura yaitu Northstar Group.
Perkembangan positif perusahaan membuat perusahaan ojek milik Nadiem Makarim tersebut juga mendapat suntikan dana pada tahun yang sama dari dua perusahaan yakni Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.
Biografi Nadiem Makarim : Gojek Booming di tahun 2015
Kemudian nama GO-JEK makin semakin terkenal pada tahun 2015 ketika merilis aplikasi mobilenya sehingga makin banyak menarik minat pelanggan baru yang menggunakan jasanya. Nadiem Makarim sendiri benar-benar memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemudahan pelanggan menggunakan jasa GO-JEK nya.
Para pelanggan GO-JEK dapat menggunakan aplikasi melalui smartphone mereka untuk memesan layanan GO-JEK, selain itu Tarif dari GO-JEK didasarkan pada jarak tempuh dan pembayarannya dapat menggunakan credit (my wallet).
Awalnya Nadiem Makarim pada awal mendirikan perusahaan GO-JEK, ia hanya membawahi 20 orang tukang ojek, namun sekarang ia sudah memiliki lebih dari 300 ribu orang tukang Ojek yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dibawah naungan perusahaannya.
Gojek : Perusahaan Teknologi Transportasi Nomor Satu di Indonesia
Segala inovasi ia lakukan sehingga bisnisnya kemudian banyak diliput oleh media sebagai perusahaan yang merevolusi transportasi ojek.
Berkat kerja keras Nadiem Makarim Pendiri gojek dan para karyawan serta drivernya, kini Gojek merupakan salah satu perusahaan teknologi jasa transportasi nomor satu di Indonesia. Perusahaan Gojek kini melayani lebih dari 50 kota di Indonesia dan memiliki lebih dari 300 ribu driver yang tersebar di Indonesia.
Nilai kapitalisasi perusahaan gojek kini mencapai lebih dari 53 triliun rupiah. hal tersebut menjadikan perusahaan Gojek sebagai salah satu perusahaan unicorn atau perusahaan rintisan (startup) dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar.
Itulah informasi mengenai Biografi Nadiem Makarim Sang pendiri GO-JEK dan kisah berdirinya perusahaan GO-JEK.
Pelajaran atau inspirasi yang diperoleh dari Nadiem Makarim:

1. Menumbuhkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.


8 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari CEO Go-Jek
itech.id
Co-founder Zalora Indonesia sekaligus Chief Innovating Officer Kartuku ini sehari-harinya memilih menaiki ojek motor untuk bermobilisasi.
Pria beranak satu ini menanyai tukang ojek yang ia tumpangi. Tukang ojek tersebut bercerita, sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menunggu penumpang di pangkalan sembari menunggu giliran sesama pengojek lain. Berawal dari kepekaan sosial itulah, Nadiem punya ide untuk membuat ojek daring.

2. Buatlah pembaruan.

8 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari CEO Go-JekNadiem memunculkan inovasi yang berhubungan erat dengan kehidupan manusia modern, misalnya e-dagang hingga ojek daring.
Siapa sangka, inovasi yang ia hasilkan bermanfaat bagi sebagian besar warga urban.
Berkat inovasinya, Nadiem beserta Go-Jek memperoleh banyak predikat penghargaan. Tahun 2017 lalu, majalah Fortune global menobatkannya sebagai satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia.
Yang lebih penting lagi, menurut Lembaga Kajian Demografi Universitas Indonesia, perusahaan Go-Jek telah berkontribusi terhadap perekonomian nasional sampai Rp 8,5 triliun setiap tahunnya! *hat's off*

3. Pelajari teknologi.

8 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari CEO Go-Jek
ilovelife.co.id
Siapa yang tak belajar teknologi, ia akan terlibas zaman. Ungkapan populer itu hendaknya kamu serap di era digital saat ini. Suami Franka Franklin mengawali keberhasilannya dengan mengawinkan teknologi dan ojek. Gagasan ojek daring ini cukup sederhana tapi berhasil membuat tatanan transportasi di Indonesia berubah.

4. Tidak mudah berpuas diri.

8 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari CEO Go-Jek
hitsss.com
Inovasi yang dikembangkan oleh sosok yang masuk dalam 150 orang terkaya di Asia versi majalah Growth Asia ini tak berhenti begitu saja. Setelah sukses dengan ojek, Nadiem mengembangkan layanan seperti Go-Food, Go-Send, Go-Tix, dan banyak lainnya.
Bagi Nadiem, meski telah menjadi perusahaan berskala besar, ia tetap menganggap Go-Jek sebagai perusahaan rintisan.
"Mindset yang selalu ditanamkan adalah perusahaan kecil yang gesit, sensitif terhadap kompetisi, dan selalu berinovasi," tutur Nadiem dalam Mata Najwa episode Republik Digital.
Tahukah kamu bahwa per 1 Agustus kemarin, Go-Jek telah berekspansi ke Vietnam? "Go-Viet" dipilih Nadiem sebagai nama baru usaha rintisannya. Selamat, Nadiem!
5. Pantang menyerah.
8 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari CEO Go-Jek
katadata.co.id
Mengembangkan Go-Jek tak semudah membalik telapak tangan. Nadiem turun tangan menawari tukang ojek pangkalan untuk bergabung bersama Go-Jek.
Pada tahun 2010, Go-Jek hanya memiliki 10 karyawan dan 20 pengemudi. Terhitung bulan Mei 2018, pengemudi Go-Jek sudah eksis di seratus kota dengan jumlah pengemudi Go-Ride dan Go-Car mencapai satu juta orang.

6. Kolaborasi adalah kunci.

8 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari CEO Go-Jek
cnnindonesia.com
Kemampuan berkolaborasi menjadi syarat utama untuk bergabung sebagai karyawan Go-Jek karena mereka dituntut untuk terus menghasilkan sekaligus mengeksekusi segala inovasi demi kepuasan mitra.
Pahamilah, tak mungkin bisa kamu mengerjakan sendirian. Hanya untuk menggenggam ponsel saja, kamu memerlukan kerja sama kedua tangan kan?

7. Tak memprioritaskan keuntungan

8 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari CEO Go-Jek
swa.co.id
Ketika kamu mulai mengerjakan sesuatu, pikirkanlah soal nilai manfaat yang bisa kamu berikan untuk orang lain. Nadiem berpikir, salah besar jika orang memulai startup demi meraup keuntungan besar dalam waktu singkat.
Dalam mengembangkan usahanya, Nadiem berprinsip, jika produkmu betul-betul bermanfaat dan orang lain merasakan kemudahan, everything will be viral and it'll give huge benefit for you!

8. Berpikir melampaui batas.

8 Pelajaran Hidup yang Bisa Kamu Petik dari CEO Go-Jek
dealstreetasia.com
Berpikir melampaui batas akan mendorongmu mengeluarkan gagasan-gagasan cemerlang. Nadiem berpesan, think outside the box diperlukan demi penguatan identitas citra terhadap inovasi yang sedang dikembangkan.
The sky’s the limit for Go-Jek,” tutur Nadiem sebagaimana dikutip oleh The Straits Times. Dengan begitu, kamu akan terdorong untuk lebih produktif tanpa takut disalip oleh orang lain.
Millenials, kamu sudah siap menjadi orang sekeren Nadiem?
Sumber : biografiku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Edith Project - ESA141 Motivasi Usaha EU004 6494

    EDITH PROJECT Saya akan membahas mengenai Edith Project. Ia merupakan salah satu orang jenius di dunia yang dikenal luas karena Edith Pr...